Pengurus GOW Kota Lubuklinggau Hadiri Puncak PHI ke-91 Tingkat Provinsi Sumsel
PALEMBANG-Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Lubuklinggau, H Sri Haryati bersama sejumlah pengurus GOW menghadiri kegiatan puncak Peringatan Hari IBU (PHI) ke-91 Tingkat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Tahun 2019, Rabu (18/12).
Acara yang dipusatkan di Griya Agung itu dihadiri langsung Gubernur Sumsel, H Herman Deru, Ketua TP PKK Provinsi Sumsel, Febrita Lustia Herman Deru, Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Agustina, Pangdam II Sriwijaya, Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) Irwan, Wakil Ketua TP PKK Sumsel Fauziah Mawardi Yahya, Wali Kota Palembang periode 1993-2003 H Husni, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Sumsel, Fitriana dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Dalam arahannya Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengatakan sah-sah saja jika perempuan masa kini menuntut emansipasi dan persamaan gender. Namun sebagai perempuan, para ibu tetap tak boleh melupakan kodratnya.
Saat ini, kata Herman Deru, tantangan kaum ibu juga ikut berubah seiring perkembangan teknologi. Kalau zaman dulu ibu-ibu masih banyak yang harus banting tulang memberikan pangan bagi anak-anaknya kini perlahan bergeser.
âTantangan berubah sekarang adalah eranya digital. Jadi ibu bukan hanya memenuhi kebutuhan pangan anak saja tapi juga harus ekstra mengontrol anak menggunakan ponsel, medsos dan lainnya. Dengan adanya keterbukaan IT ini, semua itu menjadi pekerjaan juga buat kita,â terangnya.
âTerpenting adalah menjadi contoh dulu. Sehingga ibu-ibu harus juga mengubah pola edukasi ke anak-anak mereka dengan memberikan contoh yang baik,â jelasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumsel Feby Deru mengatakan, selain momentum pengakuan eksistensi perempuan, di momen hari ibu ini Ia berharap kaum ibu di Sumsel menjadi perempuan yang berdaya untuk Indonesia yang lebih maju.
âPeringatan ini juga sebagai apresiasi bersejarah yang diadakan setiap 22 Desember. Hari ibu juga menjadi titik awal gerakan pemberdayaan dan perlindungan perempuan sesuai arahan Presiden agar perempuan Indonesia lebih berdaya guna menuju Indonesia Maju. Salah satunya mendorong penguatan karakter perempuan melalui kewirausahaanâ jelasnya.