LUBUKLINGGAU-Wali Kota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe membuka kegiatan Lubuklinggau Fashion Show 2019 sekaligus meresmikan Dekranasda di Lippo Plaza, Rabu (16/10/2019).
Tampak hadir Ketua Dekranasda, Hj Yetti Oktarina Prana, Ketua GOW, Hj Sri Haryati Sulaiman, Ketua DWP, Hj Rika Rahman, Ketua Persit 0406, Diana Aan Setiawan, Ketua Bhayangkari, Ninis Dwi Hartono, Kepala Dinas Disperindag, Surya Dharma, Ketua DPRD, H Rodi Wijaya.
Wali Kota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe dalam kesempatan itu mengungkapkan Batik Durian merupakan salah satu identitas yang dimiliki Lubuklinggau, sebagai inovasi dibidang perindustrian.
"Alhamdulillah Lubuklinggau telah mampu menciptakan daya saing, batik sekarang pasarnya bukan hanya di Lubuklinggau saja tetapi juga diluar daerah. Banyak tamu-tamu dari daerah tetangga berbelanja Batik Durian," jelasnya.
Pelatihan yang telah dilaksanakan diharapkan dapat mengembangkan lagi produk-produk unggulan lokal. Apalagi permintaan batik durian semakin meningkat. Dalam kurun 5 tahun bisa batik khas Lubuklinggau bisa berkembang sesuai dengan yang diharapkan.
Hal senada disampaikan Hj Yetti Oktarina Prana. Menurutnya batik durian di launching sejak 2013 lalu. Sebelumnya bukan hanya batik durian yang dicoba namun juga motif lainnya. "Ini merupakan warisan budaya yang sangat kaya, kita harus bangga melihat karya milik daerah kita sendiri. Alhamdulillah ini melebihi dari apa yang saya fikirkan," ungkapnya.
Masih kata Ketua TP PKK Lubuklinggau ini, seiring dengan meningkatnya minat atas batik durian ternyata juga dilirik oleh industri pakaian jadi. Bahannya bukan hanya katun, satin tetapi juga sutra.
Dirinya meminta maaf karena saat ini Lubuklinggau masih terbatas produksi batiknya. Itulah sebabnya, pemerintah dan Dekranasda memberikan pelatihan kepada masyarakat dengan mendatangkan pembatik dari Jawa.