LUBUKLINGGAU-Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau mengikuti rapat koordinasi (Rakor) Inflasi Minggu keempat via zoom meeting di Command Center Lt.4 Kantor Wali Kota Kelurahan Kayu Ara Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Senin(27/5/2024).
Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir dalam arahannya menjelaskan ada beberapa hal penting yang dibahas dalam kesempatan ini diantaranya masalah ketersediaan bahan, berapa jumlah yang ada dan yang diizinkan untuk diimpor, waktu impor dan prioritas daerah.
Menurutnya, evaluasi perencanaan tahun mendatang juga penting menjadi perhatian. Seperti lazimnya, pada
akhir 2023 lalu, pemerintah sudah mempunyai perencanaan untuk 2024 terhadap masing-masing komoditas.
Perencanaannya terperinci supaya bisa diperkirakan masing-masing komoditas dan bisa dipersiapkan kebutuhannya selama satu tahun.
Sesuai data, harga pangan strategis yang berada di posisi tidak aman disejumlah daerah masih didominasi oleh bawang putih, beras dan bawang merah.
Sementara itu, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) Kemendag RI, Bambang Wisnubroto mengungkapkan stok awal bawang putih tahun 2024 diperkirakan akan mencukupi kebutuhan sampai Agustus 2024.
Namun memperhatikan bahwa realisasi impor bawang putih masih relatif kecil vaitu sebesar 139.577 ton 39,69 persen dari persetujuan impor yang telah diterbitkan, maka diperkirakan impor bawang putih akan mencukupi kebutuhan dalam negeri sampai dengan April-Mei 2024.
Oleh karena, pihaknya mengharapkan masing-masing Pemda berinisiatif membentuk atau mengembangkan cadangan pangan pemerintah daerah, didukung oleh Badan Pangan Nasional, Kemendagri dan instansi terkait lainnya.
Komoditinya harus disesuaikan dengan kebutuhan daerah, tidak harus sama antar daerah.
Hadir Staf Ahli II, AH Ritonga, Asisten II, H Surya Darma, Kabag Perekonomian, Umarsyah Redo dan perwakilan OPD terkait.(*/jsh)