Berita

//

Pj Wako Tinjau Kegiatan Operasi Pasar Murah • Upaya Pengendalian Inflasi Daerah

2024-05-02 14:50:34 Admin Web Portal


LUBUKLINGGAU-Penjabat (Pj) Wali Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa meninjau kegiatan operasi pasar murah (OPM) dalam rangka pengendalian inflasi di Kota Lubuklinggau dengan focus di Pasar Moneng Sepati, Kamis (2/5/2024).
Disela-sela peninjauan, H Trisko Defriyansa mengatakan kegiatan ini rutin dilakukan oleh Pemkot Lubuklinggau dalam upaya memantau sekaligus mengawasi perkembangan harga di pasaran.
“Dan hari ini kita mengambil momentum di Pasar Moneng Sepati. Secara nasional ada kenaikan harga pada komoditi bawang merah dan bawang putih. Makanya kita cermati kondisi harga di pasar lokal,” ujarnya.
Ada beberapa kebijakan yang harus dilakukan. Pertama lanjutnya, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan bersama Kepala Disperindag akan berkoordinasi dengan distributor bawang apakah ada hambatan dari distribusi atau tidak.
Kedua, apakah memang stok pemasok dari Brebes, Padang maupun dari daerah tetangga panennya tidak stabil atau bagaimana.
“Kita berharap, kenaikan itu hanya terkendala pada proses distribusi karena bersamaan dengan arus balik setelah lebaran, sehingga proses pengangkutan sedikit mengalami keterlambatan,” imbuhnya.
Kegiatan operasi pasar ini juga terkait komoditi beras karena kebijakan nasional dari Buloq dan Badan Pangan Nasional ada kenaikan beras SPHP sebesar Rp 500.
“Kita berharap di Kota Lubuklinggau tidak terjadi kenaikan harga beras premium,” tandasnya.
Dari pantauan di lapangan kenaikan harga tidak terlalu tinggi dan diharapkan segera normal kembali. Inflasi daerah berkontribusi pada inflasi provinsi maupun nasional. Yang patut disyukuri angka inflasi nasional berada diangka 3,4 persen, itu berarti secara global baik Asia maupun internasional, angka inflasi Indonesia termasuk terbaik bahkan negara maju angka inflasinya di angka 7 persen.
Untuk menurunkan angka inflasi tentu harus didukung oleh daerah. Apabila angka inflasi daerah naik, angka inflasi nasional tentu ikut naik.
“Kota Lubuklinggau tidak lepas dari pengawasan inflasi karena masuk IHK dimana Palembang, OKI dan Muara Enim juga termasuk IHK sedangkan IPH kita hanya dipantau dari pemantauan harga, kalau deflasi turun bagus, sedangkan IHK sendiri harus menjaga inflasi,” paparnya.
Kota Lubuklinggau angka inflasinya di top rangking 10, artinya masih termasuk baik diantara daerah lainnnya, namun hal itu harus selalu dijaga agar tidak terjadi gejolak.
Ikut mendampingi Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, H Surya Darma, Kepala Disperindag, Medhioline Sapta Windu dan Bagian Ekonomi.(*/Acm).




Berita terkait:


Pelatihan Kewirausahaan Diharapkan Tingkatkan Pengetahuan Pelaku UMKM

Perkembangan Inflasi/Deflasi Juli 2017

IKM Diharapkan Mampu Bersaing Melalui Media Online

Tingkat Inflasi Kota Lubuklinggau 0,06 Persen

Operasi Beras Tekan Harga Pasar

Komoditas Bahan Pangan Penyumbang Inflasi Tertinggi di Lubuklinggau

Lubuklinggau Sudah Ada Rumah Batik dan songket

Inflasi Kota Lubuklinggau Februari 2018 Sebesar 0,88 persen

Riki Junaidi Belanja Perdana di 212 Mart Lubuklinggau

Ketua PKK Kunjungi Pelaku Usaha UP2K


Kategori Berita


Government Public Relation



Pengunjung


  • Hari Ini 35833
  • Kemarin 17086
  • Minggu ini 83870
  • Bulan Ini 173530
  • Total 1981154

Polling


Berapa kali anda mengunjungi webiste ini?