LUBUKLINGGAU-Asisten lll Bidang Administrasi Umum Setda Kota Lubuklinggau, Herdawan didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, H Dian Chandera membuka kegiatan pelatihan stimulasi penanganan stunting bagi pendidik anak usia dini (PAUD) Kota Lubuklinggau tahun 2022, bertempat di Auditorium Bukit Sulap Kantor Wali Kota Lubuklinggau, Senin (7/11/2022).
Dalam arahannya, Asisten III mengatakan percepatan penurunan stunting telah menjadi prioritas dan diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor : 72 Tahun 2021 serta berdasarkan Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan pembangunan Nasional Nomor: Kep 10/M.PPN/HK/02/2021 tentang Penetapan Perluasan Kabupaten/Kota Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegritas, dimana pada 2022 Lubuklinggau ditetapkan sebagai lokus stunting.
Disampaikan juga sebagai komitmen dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting, Pemkot Lubuklinggau telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Lubuklinggau Nomor: 83/KPTS/Bappedalitbang/l/2022 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Lubuklinggau.
Menurutnya, pelatihan ini merupakan suatu langkah penting dari beberapa strategi penurunan stunting yang harus dilakukan untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antar OPD selaku penanggungjawab layanan dengan sektor/lembaga non pemerintah dan masyarakat dimana salah satunya melalui Dinas Pendidikan.
Menurut Asisten, berdasarkan hasil survei status gizi balita Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Indonesia tahun 2021 sebesar 24,4 persen, di Provinsi Sumsel sebesar 24,8 persen dan di Kota Lubuklinggau 22,8 persen. Untuk itu seluruh OPD terkait, organisasi masyarakat, camat, lurah, PKK kecamatan, dan seluruh sektor yang terlibat dalam intervensi penurunan stunting diharapkan dapat berperan aktif sehingga angka stunting dapat mengalami penurunan menjadi 14 persen pada 2024 mendatang.(*/acm)