Wako Bersama Peserta Muskomwil APEKSI Gowes Sepeda dan Kunjungi MTI
2022-06-09 04:08:42
Admin Web Portal
PANGKALPINANG-Masih dalam rangkaian acara Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) II Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Sumbagsel tahun 2022 di Pangkal Pinang, Wali Kota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe gowes sepeda bersama peserta Muskomwil APEKSI, Kamis (9/6/2022).
Gowes sendiri mengambil rute star dari Swiss-bel Hotel dan finish di Tins Gallery, Gedung Tins Galerry yang berada di pusat Kota Pangkal Pinang yang kini menjadi salah satu destinasi pariwisata di kota tersebut. Bangunan warisan Belanda itu sengaja dilestarikan sebagai bukti tingginya peradaban di Pangkal Pinang tempo dulu.
Gedung dan struktur bangunannya tidak diubah, sehingga orang tahu jika di Pangkal Pinang sudah ada pembangunan seperti ini sebagai bukti peradaban.
Sesuai namanya, Tins Gallery berisi berbagai barang pajangan yang merupakan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang selama ini menjadi mitra binaan PT Timah.
Para pengunjung pun bisa membeli langsung barang-barang pajangan tersebut. Ada kerajinan berbahan timah atau pewter, tenunan cual, tudung lampu, guci kertas, berbagai produk sulaman, hingga pernak-pernik berbahan kayu dan akar pohon.
Selain galeri yang khusus berisi barang pajangan, di Tins Gallery juga ada Coffe Shop yang menyediakan berbagai menu khas Eropa serta hidangan khas Bangka.
Sejarawan Pangkal Pinang, Akhmad Elvian mengatakan, gedung Tins Gallery telah berusia lebih dari satu abad. Dibangun pada 1913 sebagai rumah dinas Countroleur Pangkal Pinang.
Bangunan yang dulunya bernama Woonhuis Te itu pernah juga menjadi rumah dinas bupati. Kemudian dikelola PT Timah sebagai aset cagar budaya sekaligus mendukung pembangunan ekonomi pariwisata daerah.
Wali kota beserta rombongan sempat berhenti di Musium Timah Indonesia (MTI) dimana museum ini menempati rumah dinas Hoofdt Administrateur Banka Tin Winning (BTW) di Jalan Ahmad Yani nomor 179 Pangkal Pinang. Rumah ini memiliki nilai sejarah tinggi bagi kemerdekaan Republik Indonesia.
Di museum tersimpan catatan perjalanan panjang sejarah pertimahan di Bangka Belitung khususnya dan dunia pada umumnya.
Museum Timah Indonesia didirikan pada tahun 1958 dengan tujuan mencatat sejarah pertimahan di Bangka Belitung dan memperkenalkannya pada masyarakat luas.
Pendirian museum berawal tahun 50-an, ketika saat itu dalam kegiatan penambangan banyak ditemukan benda-benda tradisional yang digunakan oleh penambang zaman dahulu, utamanya zaman Belanda.
Museum timah baru dibuka sekaligus diresmikan pada 2 Agustus 1997. Dalam perkembangannya, museum ini sangat berguna bagi masyarakat luas karena di dalamnya pengunjung bisa mengetahui sejarah pertimahan di Bangka Belitung, perkembangan teknologi pertambangan sejak zaman Belanda hingga masa kini.
Pada tahun 2010, melihat besarnya jumlah kunjungan wisatawan ke museum timah, dilakukanlah renovasi tata letak sehingga lebih fokus pada pertambangan. Beragam koleksi materi yang ada didalam museum juga ditambah sehingga alur sejarah pertambangan menjadi semakin tampak.
Museum ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang menarik bagi wisatawan karena merupakan satu satunya museum timah yang ada di Indonesia bahkan satu-satunya di dunia.
Gedungnyapun merupakan tempat bersejarah karena beberapa kali dijadikan lokasi perundingan atau diplomasi antara pemimpin Republik yang diasingkan ke Bangka dengan Pemerintah Belanda dan UNCI (United Nations Commission for Indonesia) sehingga lahirlah Roem-Royen Statement pada tanggal 7 Mei 1949.(*/Acm).
Berita terkait:
Peringati HUT RI, Warga Lomba Biduk di KWW
Owner Sriwijaya Air 'Kenalan' Dengan Wisata Lubuklinggau
Kemah Dongeng ke-19
28 Band se-Kota Lubuklinggau Ikuti Festival Musik Akustik
Trail Adventure Tingkat Nasional Akan Meriahkan HUT Kota Lubuklinggau
Linggau Festival Band Nusantara Akan Meriahkan HUT Kota Lubuklinggau, Buruan Daftar
Woow !! Nge-Trail di Lubuklinggau Berhadiah Dua Mobil
Playground Anak-Anak Akan Dipasang Disetiap Kecamatan
50 Offroader Pacu Andrenalin di Sirkuit Petanang
Walikota Buka Linggau Expo dan Festival Band Nusantara