LUBUKLINGGAU - Tujuh fraksi DPRD Kota Lubuklinggau, sampaikan pemandangan umum fraksi terhadap penyampaian LKPJ Walikota tahun anggaran 2017, kepada pimpinan DPRD, H Rodi Wijaya di ruang rapat paripurna, Kelurahan Majapahit Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Selasa (10/4). Ketujuh fraksi DPRD melalui Juru Bicara (Jubir) masing-masing, menyepakati dan menyetujui, penyampaian LKPJ Walikota ditindaklanjuti untuk dibahas ditingkat Panitia Khususu (Pansus) DPRD. Masing-masing fraksi, juga memberikan saran serta kritikan untuk pemerintah.
Pertama fraksi Golkar melalui Jubirnya, M Efmi Pandai yang menyarankan agar pemerintah segera menyelesaikan permasalahan aset dengan melakukan langkah-langkah konkret dan tegas. Selama ini langkah ynag dilakukan, belum membuahkan hasil. Salah satunya, pihaknya meminta Pemkot melakukan langkah hukum, membuat SK Walikota mengenai pengakuan hak aset. Karena jelas, beberapa aset yang seharusnya menjadi milik Pemkot namun masih dikuasai oleh Pemkab Musi Rawas.
Selanjutnya fraksi Partai Demokrat melalui jubirnya, M Seh Yamin yang menyarankan agar masing-masing Kepala OPD dilingkungan Pemkot bersungguh-sungguh meningkatkan Pendapatan Asli DAerah (PAD). "Kita juga meminta pihak Dinsos dan Sat Polpp untuk serius, serta melakukan upaya kongkret dalam menyelesaikan permasalahan Anjal," ungkap M Seh Yamin.
Selanjutnya fraksi PDI-Perjuangan melalui Jubirnya, Yusri Daud yang menyarankan agar Ketua MUI segera diganti. Dilanjutkan Fraksi Indonesia Raya Adil Sejahtera (IRAS) melalui Jubirnya, Merismon yang mengatakan perlu langkah kongkret dari pemerintah terkait cakupan air bersih yang disediakan oleh pemeirntah. Lalu mengenai permasalahan persampahan Kota.
"Karena kita lihat masih banyak TPA-TPA ilegal di pinggir jalan, terutama di sepanjang jalan lingkar selatan. Sementara ada tiga permasalahan untuk TPA kita yang baru di Kelurahan Lubuk Binjai. Lokasi yang jauh, infrastruktir serta sarana yang belum optimal," tegasnya.
Lalu pemandangan umum dari Fraksi Nasdem, melalui Jubirnya, Zuibar M Alip yang mendesak agar pemerintah segera terapkan Perda KTL. Lalu memperhatikan maraknya judi Bar-Bar yang dinilai merusak generasi muda." Tolong buatkan surat edaran, agar judi bar-bar ini tidak marak lagi. Kita juga mempertanyakan mengenai realisasi PAD dan pajak daerah yang selisihnya jauh dari target, anggaran pembangunan RKB yang realisasinya 0," tegas Zuibar.
Terakhir dari fraksi Bintang pembangunan melalui Jubirnya, Yeni Risnawati. Dalam penjelasannya, pihaknya meminta pemkot menjaga netralitas ASN, termasuk berkoordinasi dengan penyelenggara KPU untuk netralitas saat Pilkada. "Kita juga minta kepada pihak kepolisian, untuk tingkatkan patroli untuk menjaga keamanan dan kekondusifan wilaya jelang Pilkada," ungkapnya.
Pukul 14.30 WIB, rapat paripurna dilanjutkan dengan agenda mendengarkan jawaban dari eksekutif. Dalam kesempatan itu, Penjabat Walikota Lubuklinggau menjawab semua saran, kritik serta pendapat dari masing-masing Parpol. Seperti mengenai aset, ia menegaskan kalau akan segera ditindaklanjuti oleh pihaknya. Begitu juga mengenai permasalahan TPA ilegal juga menjadi perhatian mereka dan akan segera ditindaklanjuti.
"Mengenai perhitungan target dan realisasi pendapatan pajak daerah dan pendapatan retribusi daerah, kami jelaskan bahwa salah satu jenis pendapatan daerah tahun 2017 adalah pajak daerah dan retribusi daerah . Namun realisasi belum tercapai, dan akan menjadi perhatian kami. Sementara untuk anggaran pembangunan RKB yang realisasinya 0, lantaran pembangunan RKB telah dianggarkan melalui DAK sebanyak empat RKB," jelasnya.
Namun ditengah penjelasan Penjabat Walikota, Anggota DPRD dari fraksi Partai Demokrat, Merizal melakukan interupsi kepada Pimpinan rapat. Interupsi ini dilakukan, lantaran belum adanya penjelasan dari Penjabat Walikota Lubuklinggau terkait penanganan permasalahan Anjal, yang menjadi saran saat pemandangan umum fraksi mereka.
"Kami tadi meminta pemerintah, memperhatikan mengenai permasalahan Anjal yang sudah marak. Namun tidak ada dalam penjelasan jawaban eksekutif," tegasnya.
Interupsi pun langsung dijawab oleh Penjabat Walikota, yang memang masih belum menyelesaikan penyampaian jawaban eksekutif. "Permasalahan anjal juga sudahmenjadi perhatian kami, dengan rutin melakukan penertiban. Besok melalui sat PolPP dan Dinsos kita juga meminta, agar mereka melakukan peenrtiban secara stand by, untuk mengurangi keberadaan Anjal dan pengemis," tegasnya.(Admin)