PEMERINTAH Kota Lubuklinggau dalam hal ini Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Lubuklinggau menggelar kegiatan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan tingkat III angkatan II dan tingkat IV angkatan V di Aula Bandiklat jalan Pembangunan Kelurahan Pelita Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Senin (2/4).
embukaan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan tingkat III angkatan II dan tingkat IV angkatan V langsung oleh Pejabat Walikota Lubuklinggau, H Riki Junaidi. Hadir juga saat itu, beberapa kepala Dinas, SKPD, OPD, Kapolres Lubuklinggau AKBP Sunandar diwakili Kabag Sumber Daya Kompol T.Siagian, Dandim 0406 MLM, Kepala BKPSDM Kabupaten Musi Rawas dan Kepala BKPSDM Kabupaten Muratara.
Pejabat Walikota Lubuklinggau, H Riki Junaidi mengatakan bahwa terdapat tiga dimensi pembangunan dalam RPJMN 2015-2019 salah satunya adalah dimensi pembangunan manusia. Dalam sebuah sistem tata pemerintahan, unsur manusia dalam hal ini adalah aparatur merupakan elemen yang sangat penting.
âAparat pemerintah atau aparatur sipil negara (ASN) mempunyai berbagai kewenangan untuk menjalankan tugas dan fungsinya yang diatur dalam undang-undang. Dalam perjalanannya, kewenangan yang dimiliki oleh aparatur pemerintah harus ditunjang dengan sumber daya yang handal, bermental positif dan profesional dalam menjalankan tugas pengabdiannya,â jelasnya.
Pj Wako menjelaskan ada tiga jenis kompetensi yang harus dimiliki ASN adalah kompetensi sosial kultural, kompetensi teknis dan kompetensi manajerial. Jadi, salah satu usaha dalam meningkatkan kualitas para aparatur adalah melalui berbagai macam diklat dan pelatihanyaitu dengan mengikuti diklat kepemimpinan.
Saya meyakini, aparatur yang berkualitas menjadi salah satu syarat mutlak dalam rangka mewujudkan visi dan misi pemerintah Kota atau Kabupaten,â ungkapnya.
lebih lanjut, ia mengatakan bahwa salah satu kompetensi yang dibentuk atau ditingkatkan dalam diklat kepemimpinan yakni, kompetensi kepemimpinan yang sesuai dengan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansi masing-masing berdasarkan jenjang jabatan struktural eselon yang dimiliki.
Selain itu, peserta diklat juga dibekali berbagai keahlian untuk merencanakan perubahan, membangun dukungan dan mengurangi resistensi terhadap perubahan termasuk dalam pengelolaan perubahan tersebut. Peran kepemimpinan birokrasi sangat besar dalam mendukung berbagai kebijakan pemerintah sehingga peningkatan kompetensi menjadi sebuah tuntutan.
âHal ini semakin signifikan seiring dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan birokrasi yang cepat dan tepat dalam mengambil keputusan kebijakan yang merupakan bagian dari aspek pelayanan kepada public dan bisa menciptakan inovasi dan perubahan yang lebih baik lagi,â terangnya.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau, Ikhsan Roni dalam paparannya mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan diklat itu yang pertama, Diklat kepemimpinan tingkat 3 meningkatkan kompetensi kepemimpinan pejabat struktural eselon 3 yang akan berperan dan melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing. Kemudian, Diklat kepemimpinan tingkat 4 bagaimana membentuk kompetensi kepemimpinan operasional dan membentuk pemimpin perubahan pada pejabat struktural eselon 4 yang akan berperan dan melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing.
Peserta Diklat kepemimpinan tingkat 3 angkatan 2 berjumlah 38 orang dengan rincian, 6 orang berasal dari pemerintah Kota Lubuklinggau, 24 orang berasal dari pemerintah Kabupaten Musi Rawas dan 8 orang berasal dari pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara. âUntuk peserta diklat kepemimpinan tingkat 4 angkatan 5 berjumlah 40 orang dengan rincian 5 orang berasal dari pemerintah Kota Lubuklinggau, 13 orang berasal dari pemerintah Kabupaten Empat Lawang dan 22 orang berasal dari pemerintah Kabu Paten Musi Rawas,â pungkasnya.(Admin)