Berita

//

Penularan Penyakit Malaria di Lubuklinggau Terus Menurun

2019-08-20 01:17:34 Admin Web Portal


Penularan Penyakit Malaria di Lubuklinggau Terus Menurun
• Dinkes Siap Songsong 'Ayo Ngelong 2-2-2022'

LUBUKLINGGAU-Kasus penularan penyakit malaria di Kota Lubuklinggau terus mengalami penurunan selama empat tahun terakhir. Hal ini sesuai dengan program Eliminasi Malaria di Tahun 2020 mendatang. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lubuklinggau, kasus positif malaria tertinggi terjadi di tahun 2016 sebanyak 222.

Penurunan mulai terjadi di tahun 2017 sebanyak 27 kasus dan kembali menurun di tahun 2018 dengan 18 kasus. Hingga bulan Agustus, di tahun 2019 ini baru terdata dua kasus positif malaria.

Menurut Kabid P2P Dinkes Kota Lubuklinggau, dr Jeanita Sri A Purba, sebagai kota tujuan wisata, Kota Lubuklinggau harus bebas malaria. "Sesuai dengan rencana Pak Wali (Wali Kota Lubuklinggau, red), akan ada program Ayo Ngelong 2-2-2022. Ini salah satu dukungan Dinkes untuk kelancaran program itu," ungkapnya dalam Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Malaria Provinsi Sumsel di Hotel Dewinda, Senin (19/08/2019).


Dijelaskannya, malaria merupakan infeksi akibat parasit yang menyerang sel darah merah manusia dan disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Nyamuk ini mulai menggigit pada pukul 18.00 hingga pagi dan hidup di air yang tidak mengalir.

"Kasus di Lubuklinggau ini sudah di bawah yang ditetapkan. Namun, harus diwaspadai karena Lubuklinggau berbatasan dengan wilayah Mura dan Rejang Lebong yang statusnya masih endemis malaria, jadi rentan terkena kasus impor," jelasnya.

Acara pertemuan monev yang diikuti 46 peserta dari seluruh Sumsel ini digelar pada 18-21 Agustus. Selain kegiatan di dalam ruangan, para peserta juga akan diajak mengelilingi Kota Lubuklinggau.

Wakil Wali Kota Lubuklinggau, H Sulaiman Kohar yang membuka secara resmi kegiatan tersebut berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya malaria terus meningkat dan dilakukan melalui aksi kegiatan penemuan secara aktif dan masif, sekaligus mendorong pasien malaria untuk berobat hingga sembuh.

"Target eliminasi malaria di Sumsel di tahun 2020. Untuk mencapai hal tersebut berbagai upaya telah dilakukan untuk pengendalian malaria, mulai dari penemuan kasus, pemeriksaan laboratorium, pengobatan, dan pengendalian vektor," katanya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kasi P2PM Dinkes Sumsel, H Muyono, PPO GF Malaria Dinkes Sumsel, Linda Pasaribu, Kepala Dinkes Lubuklinggau, Cikwi, serta narasumber dari Kementerian Kesehatan dr Aneke Kapoh. 





Berita terkait:


RS Siloam Silampari di Resmikan Gubernur dan CEO Lippo Group

Riki Junaidi Apel dan Cek Pelayanan RS Siti Aisyah

Berantas Wabah Nyamuk DBD, Pemkot Laksanakan PSN

Sekda Harapkan UHC 95 Persen di Lubuklinggau

Sekda Hadiri Senam Kolosal HUT BPJS ke 50 Kota Lubuklinggau

Riki Junaidi : Ortu Jangan Khawatir Dengan Imunisasi Anak

Sekda : Dengan Akreditasi, Diharapkan Puskesmas Tingkatkan Pelayanan dan Keselamatan Pasien

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Imunisas Campak Rubella (MR)

13 Gedung Diresmikan, Wako Harapkan RSSA Terus Termotivasi Berikan Pelayanan Lebih Baik

Lubuklinggau Siap Jadi Kota Sehat


Kategori Berita


Government Public Relation



Pengunjung


  • Hari Ini 1872
  • Kemarin 10525
  • Minggu ini 15233
  • Bulan Ini 66592
  • Total 904455

Polling


Berapa kali anda mengunjungi webiste ini?