Berita

//

Tingkat Inflasi Kota Lubuklinggau Mei 2019 Sebesar 0,88 Persen

2019-06-12 02:54:27 Admin Web Portal

Perkembangan

Indeks Harga Konsumen/Inflasi

Kota Lubuklinggau Mei 2019
Kota  Lubukinggau  bulan  Mei  2019  mengalami  inflasi sebesar 0,88 persen, Laju inflasi Tahun Kalender pada Mei sebesar 1,21 persen dengan Inflasi “year on year” (Mei 2019 terhadap Mei 2018) sebesar 2,10 persen.
Komoditas  yang  menyumbang  andil  inflasi  terbesar  di Kota Lubuklinggau antara lain: cabe merah, bawang putih, dan daging ayam ras.
1.  Indeks Harga Konsumen/Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran
Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Lubuklinggau melalui survei harga konsumen, pada Mei 2019 terjadi inflasi sebesar 0,88 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) menjadi 133,40 pada Mei 2019 dari sebelumnya 132,24 pada April 2019. Tingkat inflasi tahun kalender (Inflasi Januari 2019 sampai Mei 2019 terhadap Desember 2018)  sebesar 1,21 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2019 terhadap Mei 2018) sebesar 2,10 persen.

Inflasi Kota Lubuklinggau bulan Mei 2019 berdasarkan kelompok pengeluaran sebagai berikut ;

1)  Kelompok Bahan Makanan, inflasi sebesar 2,35 persen memberikan andil terhadap inflasi umum sebesar 0,67 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar adalah cabe merah mengalami kenaikan harga sebesar 12,68 persen memberikan andil inflasi sebesa0,26 persen, bawang putih mengalami kenaikan harga sebesar 36,74 persen memberikan andil inflasi sebesar 0,16 persen dan daging ayam ras naik harganya sebesar 4,65 persen memberikan andil inflasi sebesar 0,07 persen. Subkelompok yang mengalami inflasi paling tinggi adalah bumbu-bumbuan dengan perubahan harga sebesar 11,25 persen dengan andil terhadap infasi umum sebesar 0,42 persen. Komoditas yang menghambat laju inflasi pada kelompok ini adalah tomat sayur turun sebesar 6,58 persen menyumbang andil inflasi sebesar -0,02 persen dan beras mengalami penurunan harganya sebesar 0,24 persen memberi andil inflasi sebesar -0,02 persen.

2Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau, inflasi sebesar 0,49 persen memberikan andil inflasi umum sebesar 0,10 persenKomoditas yang memberikan andil inflasi terbesar adalah gula pasir harganya naik sebesa3,59 persen, memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen, rokok kretek naik harganya sebesar 0,74 memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen, empek-empek naik harganya sebesar 2,39 persen memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen, dan rokok kretek filter naik harganya sebesar 0,27 menyumbang andil inflasi sebesar 0,01 persen.

3Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar, inflasi sebesar 0,09 persen, memberikan andil inflasi umum sebesar 0,02 persenKomoditas  yang menyebabkan  inflasi pada  kelompok  ini adalah  seng naik harganya sebesar 0,76 persen memberikan andil inflasi umum sebesar 0,01 persen.

4)  Kelompok Sandang, inflasi sebesar 0,40 persen memberikan andil inflasi umum sebesa0,02 persen. 

    Komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar pada kelompok ini, yaitu celana panjang jeans pria mengalami kenaikan harga sebesar 3,57 persen menyumbang andil inflasi sebesar 0,01 persen, dan baju muslim wanita naik harganya sebesar 1,67 persen menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,01 persen.

5)  Kelompok Kesehatan, inflasi sebesar 0,23 persen memberikan andil inflasi umum sebesa0,01 persen. 

    Komoditas yang menyumbang andil inflasi terbesar pada kelompok ini, yaitu pasta gigi mengalami kenaikan harga sebesar 1,13 persen menyumbang andil inflasi sebesar 0,01 persen.

6Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga, inflasi sebesar 0,06 persen memberikan andil inflasi umum sebesar,0033 persen.

  7) Kelompok Transportasi, Komunikasi & Jasa Keuangan, inflasi sebesar 0,45 persen, memberikan andil  nflasi sebesar 0,05 persen. Komoditas yang menyebabkan inflasi pada kelompok ini adalah kenaikan tarif pulsa ponsel sebesar 1,14 persen menyumbang andil inflasi sebesar 0,02 persen, tarip angkutan antar kota naik sebesar 3,79 persen menyumbang andil inflasi sebesar 0,02 persen dan tarif kereta api naik sebesar 17,87 persen, menyumbang andil inflasi sebesar 0,01 persen.



2.  Indeks Harga Konsumen/Inflasi Menurut Kelompok Komponen


Berdasarkan kelompok komponen, Inflasi Kota Lubuklinggau pada Mei 2019 dapat dijelaskan sebagai berikut:


1.  Komponen inti (core) pada Mei 2019 mengalami inflasi sebesar 0,29 persen, memberikan andil inflasi umum sebesar 0,15 persen. Komoditas penyumbang tertinggi: gula pasir naik harganya sebesar 3,59 persen menyumbang andil inflasi sebesar 0,04 persen, dan tarif pulsa ponsel naik sebesar 1,14 persen menyumbang andil inflasi sebesar 0,02 persen.

2Komponen yang harganya diatur pemerintah (administered prices) mengalami inflasi sebesar 0,30 persen memberikan andil inflasi umum sebesar 0,06 persen. Komoditas penyebab inflasi pada komponen ini adalah tarip angkutan antar kota naik sebesar 3,79 persen menyumbang andil inflasi sebesar 0,02 persen, rokok kretek naik harganya sebesa0,74 persen menyumbang andil inflasi sebesar 0,02 persen dan rokok kretek filter naik harganya sebesar 0,27 persen menyumbang andil inflasi sebesar 0,01 persen.

        3Komponen bergejolak (volatile) mengalami inflasi 2,47 persen memberikan andil inflasi umum sebesar 0,67 persen.                    Komoditas memberikan andil inflasi terbesar adalah cabe merah naik harganya sebesar 12,68 persen menyumbang andil             inflasi sebesar 0,26 persen, bawang putih naik harganya 36,74 persen menyumbang andil inflasi sebesar 0,16 persen,                   dan daging ayam ras harganya naik sebesar 4,65 menyumbang andil inflasi sebesar 0,07 persen.



3.  Komoditi Penyumbang Signifikan Andil Inflasi/Deflasi

 

 

Pada Tabel 3 dapat dijelaskan bahwa komoditas yang menyumbang andil inflasi secara signifikan di Kota Lubuklinggau (kolom 5) adalah cabe merah, bawang putih dan daging ayam ras. Naiknya komoditas ini dikarenakan tingginya permintaan selama menjelang dan sepanjang bulan ramadhan.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi di Kota Lubuklinggau (kolom 9) yaitu tomat sayur,beras, dan mie kering instan.



















Berita terkait:


Pelatihan Kewirausahaan Diharapkan Tingkatkan Pengetahuan Pelaku UMKM

Perkembangan Inflasi/Deflasi Juli 2017

IKM Diharapkan Mampu Bersaing Melalui Media Online

Tingkat Inflasi Kota Lubuklinggau 0,06 Persen

Operasi Beras Tekan Harga Pasar

Komoditas Bahan Pangan Penyumbang Inflasi Tertinggi di Lubuklinggau

Lubuklinggau Sudah Ada Rumah Batik dan songket

Inflasi Kota Lubuklinggau Februari 2018 Sebesar 0,88 persen

Riki Junaidi Belanja Perdana di 212 Mart Lubuklinggau

Ketua PKK Kunjungi Pelaku Usaha UP2K


Kategori Berita


Government Public Relation



Pengunjung


  • Hari Ini 2056
  • Kemarin 10525
  • Minggu ini 15417
  • Bulan Ini 66776
  • Total 904639

Polling


Berapa kali anda mengunjungi webiste ini?